Nenek moyang buaya
Para
peneliti dari University of Missouri, Amerika Serikat, menemukan buaya
prasejarah yang pernah hidup sekitar 90 juta tahun yang lalu.
Buaya yang dikenal dengan nama Shieldcroc adalah nenek moyang buaya modern.
"Aegisuchus
witmeri atau Shieldcroc yang ditemukan di Afrika adalah nenek moyang
paling awal dari buaya," kata Casey Holliday, Asisten Profesor Anatomi
di University of Missouri School of Medicine, seperti dikutip dari
Science Daily.
Ia mengatakan Shieldcroc adalah penemuan terbaru dari spesies buaya yang hidup di Cretaceous akhir.
Menurut
Holliday, periode ini merupakan bagian dari era Mesozoic, yang disebut
sebagai zaman dinosaurus. Namun, banyak penemuan-penemuan terbaru yang
menyebut era tersebut sebagai zaman buaya.
Berdasarkan
analisis terhadap pembuluh darah jaringan parut pada tulang, buaya
tersebut memiliki struktur menyerupai perisai di atas kepalanya. Bagian
penyok dan benjolan pada tulang menunjukkan pembuluh darah mengirimkan
darah pada gundukan kulit yang melingkar, sesuatu yang belum pernah
ditemukan pada buaya.
Shieldcroc
memiliki tengkorak lebih datar dibandingkan spesies buaya lainnya.
Tengkorak datar ini membuat kepala Shieldcroc menjadi terlalu tipis
untuk memudahkannya bergulat dengan dinosaurus.
Para peneliti menyatakan reptil kuno ini kemungkinan ahli menangkap ikan karena memiliki rahang tipis.
"Kami
percaya Shieldcroc menggunakan wajah panjangnya sebagai alat perangkap
ikan," kata peneliti Nick Gardner dari Marshall University.
"Buaya
itu menunggu sampai ikan berenang di depannya tanpa curiga. Kemudian
saat berada cukup dekat, Shieldcroc hanya membuka mulut dan langsung
melahap ikan itu."
Holliday bersama Nick Gardner, rekan penelitiannya, mengatakan spesimen tersebut memiliki kepala sepanjang 1,5 meter dan panjang totalnya 9,1 meter.
Holliday bersama Nick Gardner, rekan penelitiannya, mengatakan spesimen tersebut memiliki kepala sepanjang 1,5 meter dan panjang totalnya 9,1 meter.
Comments
Post a Comment