Bisakah Membuat Taman Jurasik Saat Ini?
Dalam
film, saat menemukan nyamuk kuno terjebak dalam ember kemudian darah
dinosaurus dari perutnya diambil dan diekstrak DNA-nya kemudian
dimasukkan embrio buaya hingga telur menetas dan taman jurrasic pun siap
dibuka.
Serangkaian
langkah tersebut mungkin terdengar cukup aneh pada 1993 saat film
blockbuster tersebut diputar di bioskop. Bahkan saat ini, di dunia
sekuensing genom, hewan transgenik (hibrida), dan bakteri buatan
laboratorium, kebangkitan spesies punah terdengar sedikit lebih layak.
Benarkah
Ternyata,
para ilmuwan mungkin bisa dengan sangat baik membuat dinosaurus atau
makhluk seperti dinosaurus dalam waktu yang tak terlalu jauh. Sayangnya,
molekul DNA, instruksi genetik pencipta kehidupan, selalu terpecah dari
waktu ke waktu.
Pada
65 juta tahun silam, saat dinosaurus terakhir terbang, berenang dan
berjalan di Bumi, DNA mereka jarang ada yang tetap utuh lebih dari 500
ribu tahun kemudian. Menurut paleontolog dinosaurus Jack Horner di
Montana State University, manusia tak akan pernah benar-benar menemukan
DNA dinosaurus.
Ia
dan rekannya menemukan jaringan halus dari Tyrannosaurus Rex pada 2005.
Sayangnya, temuan itu tak mengandung bahan yang bisa digunakan.
“Jaringan lunak ini tampaknya terdiri dari biomolekul lain dari DNA,”
ujar Horner.
Bahkan,
jika suatu hari nanti menemukan DNA dinosaurus kuno, DNA itu akan
berantakan, potongan kodenya hanya sepanjang beberapa pasangan basa dan
cara untuk ‘menjahit’ potongan-potongan itu menjadi satu.
Demikian,
sekuensing genom jaringan fosil atau darah dinosaurus tak mungkin
menjadi rute yang layak untuk kebangkitan mereka. Namun, ahli genetika
membuat jalur alternatif Taman Jurassic.
Dalam
beberapa tahun terakhir, beberapa kelompok yang bekerja secara
independen mulai membangun DNA dinosaurus aktif pada salah satu
keturunan makhluk punah ini, yakni pada ayam yang genomnya secara penuh
telah diurutkan.
Dipimpin
Horner, para ilmuwan berharap menumbuhkan ayam bergigi, bersisik, ekor,
dan lengan depan. Singkatnya, mereka ingin membuat ‘ayamdino’ dan hal
ini akan sangat dekat menjadi sebuah kenyataan.
Pertama,
pada 2005, ahli biologi perkembangan John Fallon dan Matt Harris di
University of Wisconsin bereksperimen dengan embrio ayam mutan ketika
mereka melihat tonjolan aneh muncul dari rahang janin ayam.
Gundukan
itu ternyata gigi berbentuk pedang yang identik dengan embrio buaya.
Embrio ayam mutan bergigi ini memiliki gen resesif yang membunuh janin
sebelum lahir. Sebagai efek samping (tak terkait cara matinya), gen ini
beralih dari satu gen ke lainnya yang sudah terbengkalai dalam evolusi
ayam setidaknya selama 70 juta tahun, gen gigi dinosaurus kuno.
Fallon
dan Harris menciptakan virus yang berperilaku mirip gen resesif
mematikan yang ada dalam ayam mutan itu namun tak mematikan. Saat mereka
memasukkan virus tersebut ke dalam embrio ayam normal, ayam menjadi
memiliki gigi.
Kemudian,
paleontolog Hans Larsson di McGill University menemukan, embrio ayam
dimulai dengan ekor. Pada titik tertentu perkembangan anak ayam, saklar
genetika membalik dan ekor pun hilang.
Menggunakan
hormon pertumbuhan guna mencoba menimpa pemogokan itu, Larsson dan
rekan mencoba membalikkan kembali saklar tersebut. Senada, Horner yakin
embrio ayam pada akhirnya bisa dimanipulasi secara genetik guna
menumbuhkan lengan menggantikan sayap.
“Tak
adanya ekor, perbedaan antara sayap dan lengan, dan tak adanya gigi
merupakan perubahan evolusi halus pada rencana dasar dinosaurus,”
tulisnya dalam buku yang ditulis bersama James Gorman berjudul ‘How to
Build a Dinosaur’.
Jadi,
berapa lama lagi sebelum para ilmuwan menciptakan ayamdino? “Mungkin
beberapa tahun ke depan karena semuanya tergantung pada pendanaan,” kata
Horner.
Di
dunia di mana kanker masih tak bisa disembuhkan, tak semua orang
berpikir kebangkitan dinosaurus layak mendapat bagian dari penawaran
moneter untuk penelitian ilmiah. Di sisi lain, beberapa pihak lain
berpikir hal ini sangat keren.
Sumber : http://www.apakabardunia.com/2011/08/bisakah-membuat-taman-jurasik-saat-ini.html
Comments
Post a Comment