Ibu Berdusta Padaku

Ketika ananda dulu makan……
bunda memindahkan nasi punya bunda pada kami… bunda berdusta dengan mengatakan “Bunda tidak lapar, makanlah nak”
Ketika kami mendapatkan ikan dari hasil pancingan, bunda memasak masakan yang enak dan bergizi dengan ikan tersebut,
Bunda hanya memakan sisa ikan tersebut…
Bunda berdusta kepada kami….. “Makanlah nak…. bunda tidak suka ikan…..
Ketika kami dalam kesulitan…..
Kami semua harus sekolah…
Suatu malam kami terbangun melihat bunda masih bekerja demi agar kami bisa sekolah….
Ketika kami tanya “Bunda kenapa belum tidur?”….Bunda berdusta pada kami….
“Cepatlah tidur lagi nak…Bunda Tidak capek kok”
Ketika kami baru masuk sekolah dasar dan kami masih enggan masuk sekolah…
Bunda mengantarkan kami, bunda menunggu kami, ketika lonceng berbunyi….
Munda menyambut kami dengan sebotol teh manis dengan peluh dan keringat yang membasahi Bunda…kami pun memberikan kembali botol tersebut pada Bunda…
Tapi Bunda berdusta kepada Kami dengan mengatakan ….
Bunda belum haus minumlah dulu……..
Bunda…….kami masih ingat ketika kami memakan 1 telor dadar yang diiris-iris dan dibagi untuk ananda dan adik-adik ….
Ananda bertanya mana telor untuk Bunda…….
Bunda berdusta dengan menjawab..
“Nanti Bunda masak lagi…………….”
Bunda , ketika Bunda dengan tubuh yang lemah terbaring sakitpun
Bunda tersenyum kepada kami dengan menahan rasa sakit yang sangat.
Bunda masih berdusta pada kami……..
Kami tak kuat menahan air mata kami. Tapi Bunda masih berdusta dengan mengatakan
” jangan menangis sayang…..bunda nggak apa-apa……”
Bunda kami tahu sekarang arti dusta Bunda kepada kami…..
Bunda teramat sayang dan cinta kepada kami..
Masih senantiasa teringat dalam benak kami…
Ketika kami muda betapa Ibunda ingin memeluk kami ..
Tapi kami mengunci kamar kami…..
Ketika sebagian dari kami lulus SMA Ibunda kami menangis terharu…..
Tapi kami malah berpesta dengan teman-teman kami..
Ketika Ibunda & Ayahanda kami membayar uang kuliah dan mengantar kami kuliah pertama…
Tapi kami malah minta diturunkan di gerbang kampus karena malu dengan teman-teman kami..
Ketika mereka membantu biaya pernikahan…..
Akan tetapi malah kami menjauh pindah beratus kilometer dari mereka …
Ketika dia memberi nasehat cara merawat bayi……tetapi kami malah berkomentar “Maaf Bunda zaman sudah berubah……
Ketika mereka memendam rindu ingin bertemu kami…akan tetapi apa Jawaban kami “Maaf Bunda kami sibuk dengan pekerjaan kami……………
Ketika di Usia mereka lanjut dan sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatan kami….
Sebagai gantinya malah kami membaca pengaruh negatif orangtua yang menumpang di rumah cucu-cucunya……
Sehingga ketika sebagian dari orangtua kami Engkau Panggil….
Baru terasa seperti sebuah palu godam yang meremukan hati kami…
Ternyata kami belum melakukan apapun untuk kedua orangtua kami…
Untuk itu Ya Allah ampunilah kedurhakaan kami…
Ya Allah senantiasa perbaiki ahlak kami…
Ya Allah rahmatillah senantiasa orangtua kami.
Ya Allah cintailah/kasihilah/sayangilah mereka sebagaimana mereka demikian sayang kepada kami………
Bunda terima kasih atas segalanya…………..
Bunda kami rindu padamu saat ini…..
Bunda kami ingin engkau hadir bersama kami………
Bunda maafkan segala kenakalan kami…………..
Ya Allah ampunilah kedurhakaan kami……
Ya Allah rahmatillah senantiasa ayah bunda kami kami.
Ya Allah cintailah…. Kasihilah….. sayangilah mereka sebagaimana mereka demikian sayang kepada kami......
Ya Allah Berikanlah kepada kami kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat ( Rabbana atina fid dunia hasanah wa fil akhirati hasanah wakina ‘adza bannar )

Comments

Popular posts from this blog

Swedish House Mafia Until Now Album

Download Yu-Gi-Oh! Power of Chaos: Joey the Passion Full Version

Album Alan Walker - Different World (2018)